Tuesday, July 12, 2011

Tersenyum Kembali

"Tersenyum Kembali"

Pagi ini sa terbangun lebih awal dari biasanya. Jam di sa pu hand phone nexian tunjukkan angka 3.47. Sa duduk ditempat tidur dengan mata yang masih sulit terbuka. Suasana tenang, hanya terdengar suara mikrolet dijalanan, arah Tanah Abang-Kebayoran Lama. Sesekali terdengar suara motor. Cahaya dari luar,  masuk melalui sa pu kaca kamar yang tak bergorden. Remang-remang.

“Sekarang  hari Jum’at! Ini hari kerja pendek, namun dalam sa pu pekerjaan sekarang tidak mengenal jam. Setiap ada tugas, musti siap dan kerjakan. Lebih mirip dengan anggota militer yang selalu menjawab ‘siap!’ ketika diperintah atasan dan dalam situasi apapun. Namun demikian, sa sedang belajar untuk jatuh cinta lebih lagi pada kerjaan ku kini.

 “Selamat pagi Allah ku dalam kerajaan surga, ...,” sa sapa Dia dengan suara kecil.

Sa paksa bangun dan segera cuci muka, tapi tetap lemas. “Apakah karena sa tidur terlalu larut semalam?” Sa tanya dalam hati.

 “Yulan, tidur lagi! Ko masih mengantuk to!”  Suara itu seakan nyata. Kuat dalam sa pu pikiran. Entah dari mana suara ini, dari sa pu pikiran atau dari kasur itu? Sa terlalu lemah! Sa tra bisa menolaknya. Ya! Sa tra bisa menolak ajakannya untuk tidur lagi sejenak. Sa pu kasur yang selalu setia menahan beban sa pu badan. Sa juga tra kuasa menolak kitty yang terus tersenyum, mengharapkan kepala ini untuk dibelainya. Oh Kitty ku, Oh bantal ku! Sa pasrah.

“Kenapa sa tra mimpi lagi?” Sa tanya sendiri. Badan ini macam tra nyaman di atas kasur empuk itu. Sa balik kanan. Balik kiri. Tetap tidak nyaman. Sa baru paham, sa harus bangun. Ya, bangun dan selesaikan tulisan.

 “Ah, sudahlah! Panaskan air! Buka laptop! Pasang modem! Putar Radio!”

Sa lanjut baca pesan-pesan masuk dalam sa pu beberapa email.  Segelas air panas temani sa pagi tadi. Stock kopi sudah habis. Teh sama skali tak pernah ada. Hanya beberapa lembar biskuit regal yang masih tersisa distoples kuning. Lumayan untuk ganjal perut yang teriak minta makan.

“Smoga sa pu mag tra parah lagi,” sa jawab dalam hati. Sa tra mau alami sakit lagi, gara-gara tra teratur dalam makan. Apa lagi sekarang! Sa tinggal sendiri. Trada saudara. Jauh! Mereka jauh. Butuh waktu dan dana untuk sampai di sini. Sa pu kesehatan penting dalam keadaan apa pun.

“Kalo ko sehat trus, ko bisa buat apa saja dan ke mana saja ko suka,” ujar sa dalam hati. Sa matikan radio yang sa sambungkan dari handphone ke speaker. Gantinya sa putar lagu dengan irama reggae milik Steven and The Coconut Treez berjudul Tersenyum Kembali. Sa pu semangat seakan lahir lagi dan mampu kalahkan rasa ngantuk. Semua berkat lirik dalam lagu ‘tersenyum kembali.” Sederhana, mudah dihapal, dan yang terpenting, semua kata-kata lagu itu mewakili perasaan saya saat ini.

Tersenyum Kembali

Mendekatlah kau padaku tanpa bimbang
Berilah senyummu yang telah lama hilang
Mendekatlah kau padaku tanpa bimbang
Berilah senyummu yang hilang, yeah

Ku tahu kau selalu ada di sini, saat kau tak mampu ‘tuk usir sepi
Ku tahu kau selalu ada di sini, saat kau tak mampu ‘tuk usir sepi

Mungkin ada yang ingin kau ungkapkan
Tentang yang terjadi dan menyiksa hati ooh...
Karena kau terlihat tak seperti biasanya, yeah
Penuh tawa canda dan selalu bahagia ooh
Tak seperti biasanya, kau tak seperti biasanya
Kau tak seperti biasanya yang selama ini kukira, yeah

Kuingin kau tersenyum kembali setelah apa yang kau alami
Hilangkan benci dalam hati, kuingin kau tertawa kembali
Karena ku ‘kan selalu di sini, saat kau tak mampu usir sepi

 Mungkin ada yang ingin kau ungkapkan
Tentang yang terjadi dan menyiksa hati, ooh...

Semua yang telah lalu, semua yang telah terjadi
Ooh, lepaskan saja, lepaskan, bebaskan
Ooh, bebaskan saja semua, kuingin kau jadi seperti yang ku tahu.*


Sa berharp lirik lagu ini mampu hibur smua kawan-kawa yang membaca dan bertambah semangat dalam menjalani hidup. Selamat beraktifitas untuk smua....:)

No comments:

Post a Comment